Inilah kisah tentang seorang istri mulia yang rajin bersedekah. Meski sang suami miskin, dia tak pernah menahan hartanya. Ketika mendapat rezeki, termasuk pemberian suaminya yang pas-pasan, wanita yang terdepan dalam jihad dan ibadah ini senantiasa menyedekahkannya.
Fathiman binti al-Mudzir pernah menyampaikan kesaksian tentang wanita ini, “Ketika (menyebut nama wanita itu) sakit, dia langsung memerdekakan seluruh budaknya.”
Oleh sang anak, kedermawanan wanita muslimah shalihah ini tidak diragukan. Kata sang anak, “Jika memiliki sesuatu, ibu tidak pernah menyimpannya sampai esok.”
Sebuah amalan yang utama atas wujud iman dan taqwa yang mendalam. Tidaklah amalan ini bisa dikerjakan, kecuali oleh orang-orang yang amat besar keyakinannya kepada Allah Ta’ala. Mereka amat yakin, Allah Ta’ala senantiasa menjamin kebutuhan dan kecukupan hamba-hamba-Nya saban hari.
Suatu hari, wanita ini mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ia mengadukan kondisi ekonomi dan harta yang dimiliki. Bahwa tiada yang dimiliki kecuali pemberian suaminya yang tak bisa dibilang banyak. Tanyanya polos kepada Nabi, “Apakah aku harus tetap bersedekah, ya Rasulullah?”
“Bersedekahlah,” jawab Nabi santun, “dan jangan menyimpannya. Sehingga Allah Ta’ala akan menyimpan (pemberian-Nya) kepadamu.”
Imam an-Nawawi menafsirkan hadits yang diriwayatkan secara Muttafaq ‘Alaih ini dengan mengatakan, “Hadits ini merupakan perintah untuk senantiasa memberi dalam rangka ketaatan, larangan menyimpan harta, dan larangan berlaku kikir.”
Sebagai penutup, mari simak nasihat wanita muslimah shalihah ini kepada anak-anaknya dan kaum Muslimin secara umum, “Biasakanlah memberi dan bersedekah tanpa menunggu banyak harta. Sebab,” lanjutnya dengan bertenaga, “jika menunggu banyak, kalian tidak akan pernah mendapatkan keutamaan.” Selain itu, “Dan jika kalian memberikan sedekah, maka kalian tidak akan merasa kehilangan.”
Beliau yang memiliki pemahaman shahih dan amalan shalih ini adalah Asma’ anaknya Abu Bakar ash-Shiddiq. Beliau merupakan salah satu tokoh utama dalam sejarah Islam. Perannya sangat besar dalam peristiwa hijrah dari Makkah ke Madinah.
Sosok shalihah yang menikah dengan Zubair bin Awwam, salah satu sahabat yang dijamin surga oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sang anak yang menyampaikan kesaksian terkait kedermawanan ibunya di atas, tiada lain adalah ‘Abdullah bin Zubair yang kelak menjadi salah satu Khalifah kaum Muslimin.
Semoga Allah Ta’ala meridhai Asma’ dan seluruh keluarganya dan memberikan kekuatan kepada kita untuk meneladaninya hingga tetes darah terakhir. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]
Aamiin....
ReplyDelete