Lima Cara Sederhana Agar Tagihan Listrik PLN Tidak Membengkak



Biaya bulanan memang harus selalu masuk dalam perhitungan keluarga. Sebab jika salah dalam menghitung kebutuhan bulanan dapat berakibat biaya membengkak.

Apalagi kebutuhan bulanan seperti listrik dan air tidak dapat diperediksi nominal pastinya. Semua tagihan tersebut tergantung penggunaan Anda sekeluarga.

Apalagi biaya listrik selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tentunya hal ini dapat membuat Anda dan keluarga semakin sulit untuk menghitung biaya bulanan di rumah.

Jadi Anda tidak perlu langsung sewot atau membentak-bentak anggota keluarga, bahkan pembantu, jika biaya pemakaian listrik terus melonjak. Coba perhatikan kebutuhan listrik di rumah Anda.

Berapa jumlah peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik?

Seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan setiap alat? Berapa waktu atau seberapa sering alat tersebut dioperasikan?

Lantas, ada berapa banyak dan berapa lama, serta berapa besar daya setiap lampu yang digunakan dalam setiap ruang?

Dengan mencermati hal-hal tersebut di atas, Anda dapat mengetahui bagaimana menghitung kebutuhan listrik di rumah.

Jika Anda sudah dapat menghitung kebutuhan listrik sendiri, maka Anda pun dapat memperkirakan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan. Berikut ini adalah cara mudah menghemat listrik di rumah .

1. Pilih Daya Listrik Sesuai Kebutuhan

Menghemat beban biaya listrik dapat diawali dengan menentukan kebutuhan daya listrik yang pas untuk rumah Anda.

“Sebelum mengajukan penyambungan listrik ke rumah, konsumen rumah tangga sebaiknya menghitung-hitung kebutuhan listrik sesuai kebutuhan sehari-hari. Ini bisa menjadi langkah awal menekan biaya ,” kata Sampurno, staf Human PLN Distribusi Jaya dan Tangerang.

PLN menetapkan 17 golongan tarif dasar listrik. Untuk rumah tangga, tarifnya dibagi tiga, yakni R1, R2, dan R3. Golongan tarif ini menentukan biaya pemakaian dan biaya beban.

Biaya pemakaian dihitung berdasarkan selisih angka yang ada di meteran listrik pada setiap bulan tagihan.

Biaya beban adalah biaya yang harus dibayar setiap bulan untuk setiap 1.000 watt listrik yang tersambung. Biaya beban adalah komponen biaya yang fixed .

Artinya, dipakai atau tidak setiap bulan, besarnya tak berubah. Dengan memperkirakan kebutuhan daya, Anda dapat memilih golongan tarif listrik yang sesuai.

Jika ingin menghemat listrik dengan memilih daya yang lebih rendah, Anda tidak leluasa memanfaatkan listrik. Sebaliknya jika memilih daya yang berlebih, bakal mubazir kalau tidak dimanfaatkan.

Maka pandai-pandailah Anda menghitungnya daya yang dibutuhkan oleh Anda.

2. Ubah Kebiasaan Menggunakan Listrik

Cara lain menghemat listrik adalah mengubah kebiasaan dalam menggunakan listrik. Langkah ini efektif, terlebih jika listrik di rumah sudah tersambung.

Konkretnya adalah dengan menyalakan alat-alat yang menggunakan istrik hanya pada saat diperlukan. Anda pun dapat melakukan cara mempergunakan alat-alat tersebut secara bergantian.

“Cara ini lebih simpel dan bisa diaplikasikan siapa saja,” kata Sampurno. Perangkat audio video, misalnya, tidak perlu dinyalakan sepanjang hari. Pergunakan hanya jika ingin menonton acara TV atau mendengarkan siaran radio. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga lainnya, seperti mesin cuci, pendingin ruangan (AC), kompor listrik, water heather , setrika,vacuum cleaner , dan kipas angin.

Satu hal, tambah Sampurno,ketika mematikan alat-alat listrik “Cabut kabelnya dari stop kontak.

Beberapa alat, meski sudah dimatikan, ternyata masih berada dalam kondisi standby . Meski tidak besar, kondisi ini tetap menyedot energi listrik.

Anda tak perlu langsung sewot atau membentak-bentak anggota keluarga, bahkan pembantu, jika biaya pemakaian listrik terus melonjak.

Coba perhatikan kebutuhan listrik di rumah Anda. Berapa jumlah peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik? Seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan setiap alat? Berapa waktu atau seberapa sering alat tersebut dioperasikan?

Lantas, ada berapa banyak dan berapa lama,serta berapa besar daya setiap lampu yang digunakan dalam setiap ruang?

Dengan mencermati hal-hal tersebut di atas, Anda dapat menghitung kebutuhan listrik di rumah. Maka Anda pun dapat memperkirakan, berapa besar biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan.

3. Cermat Memilih Perabot

Jenis perabot ikut menentukan ongkos pemakaian listrik tiap bulan. Umumnya perabot listrik modern berdaya besar. Rice cooker , magic jar , atau setrika listrik paling tidak berdaya 300watt.

Televisi dan perangkat audio rata-rata sekitar 150watt. Perabot seperti kompor listrik, oven,microwave , atau AC berdaya minimal berdaya 600watt.

Melihat besar daya setiap perabot, yang terbayang di depan mata, betapa besar energi listrik yang baSSkal disedot perabot-perabot ini sewaktu dipergunakan.

Besar daya yang disedot perabot sebetulnya berbanding lurus dengan lama proses pemakaian. Contoh, dengan memperhatikan daya listrik di rumah, kita membeli rice cooker berdaya 150watt.

Tujuannya agar sewaktu digunakan, listrik di rumah yang berdaya 900watt tidak turun.

Dengan rice cooker 150 watt, nasi matang setelah 1-2 jam. Proses memasak akan lebih pendek jika Anda menggunakan rice cooker yang berdaya lebih besar.

Katakanlah,memakai rice cooke berdaya 350watt, nasi matang dalam 20menit. Artinya, dengan memiliki perabot berdaya lebih besar, Anda dapat menekan jumlah angka pemakaian, Namun, perlu diperhatikan, agar listrik tak turun, gunakan perabot-perabot ini secara bergantian.

4. Pasang Perangkat Energy Saver

Langkah keenam adalah memasang energy saver . Alat ini dijual bebas di pasaran. Dapat menekan biaya pemakaian listrik hingga 40%.

Energy saver ini sendiri merupakan kapasitor bank mini. Mirip seperti yang terpasang di pabrik-pabrik. Fungsinya untuk menekan jumlah arus boros pada setiap peralatan listrik.

Alat bekerja dengan cara menurunkan jumlah arus yang masuk pada tegangan yang tetap. Jika angkat itu turun, akan menghemat pemakaian listrik . Biaya yang harus dibayar konsumen pun ikut turun.

Namun efektivitas energy saver ini masih diragukan. PLN sendiri tidak merekomendasikan, tapi juga tidak melarang penggunaan alat itu.

Alasannya, selama pemakaiannya setelah boks meteran, tidak menjadi masalah. Namun, PLN hanya sepakat jika model energy saver digunakan di pabrik-pabrik besar sebagai kapasitor bank.

Meski masih dalan kontroversi, beberapa pemakai sudah mencobanya. “Lumayan! Setelah pakai alat itu, tagihan jadi lebih kecil kok,” kata Eunike, warga Bekasi.

5. Sesuaikan Desain Rumah

Alternatif lain untuk menekan biaya adalah membuat desain rumah yang mendukung. Desain rumah yang terbuka dan banyak bukaan dapat menekan penggunaan penerangan buatan atau pendingin ruangan.

Untuk mengurangi pemakaian listrik , terlebih pada siang hari, rumah dengan bukaan lebar amat tepat. Bukaan lebar membuat cahaya masuk ke dalam rumah dalam jumlah cukup. Langkah ini untuk mengurangi pemakaian penerangan buatan.

Bukaan lebar juga membuat sirkulasi udara di dalam rumah berlangsung maksimal, sehingga ruangan di dalam rumah pun tetap sejuk sepanjang hari. Hal ini akan mengurangi penggunaan penyejuk buatan, seperti AC atau kipas angin. (Panji Witaryanto)

0 Response to "Lima Cara Sederhana Agar Tagihan Listrik PLN Tidak Membengkak"

Post a Comment